Ketika membicarakan sejarah NBA, salah satu kisah paling ikonik adalah dominasi Chicago Bulls di era 1990-an. Di bawah kepemimpinan Michael Jordan, Bulls tidak hanya memenangkan enam gelar juara NBA, tetapi juga mengubah wajah bola basket di seluruh dunia. Era kejayaan ini bukan hanya soal jumlah kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana Michael Jordan dan rekan-rekannya membentuk legenda yang akan terus hidup dalam hati para penggemar olahraga.
Chicago Bulls didirikan pada tahun 1966, tetapi masa-masa emas klub ini baru dimulai ketika Michael Jordan bergabung dengan tim pada tahun 1984. Jordan, yang dipilih dalam urutan ketiga pada NBA Draft tahun itu, langsung memperlihatkan kemampuan luar biasa. Gaya bermainnya yang eksplosif, dikombinasikan dengan etos kerja yang tiada henti, membuatnya menjadi bintang sejak awal. Namun, meskipun Jordan bermain di level tinggi, Bulls awalnya kesulitan untuk mencapai sukses di playoff.
Segalanya berubah ketika Bulls merekrut Scottie Pippen dan Horace Grant, serta menunjuk Phil Jackson sebagai pelatih kepala pada akhir 1980-an. Jackson membawa pendekatan baru dengan sistem "triangle offense" yang diciptakan oleh Tex Winter, yang memungkinkan Jordan dan Pippen untuk berkembang sebagai tandem tak terhentikan. Dengan strategi yang lebih matang dan tim yang semakin solid, Bulls akhirnya berhasil meraih gelar NBA pertama mereka pada tahun 1991, mengalahkan Los Angeles Lakers di Final.
Kemenangan ini menandai awal dari dominasi Bulls yang luar biasa. Dari 1991 hingga 1993, Chicago Bulls meraih tiga gelar juara berturut-turut, menjadikan mereka salah satu tim terbaik dalam sejarah NBA. Jordan, yang dianugerahi penghargaan MVP Final setiap kali Bulls menang, menjadi wajah NBA di seluruh dunia. Gaya permainannya yang memukau, lompatannya yang tak terjangkau, dan kemampuannya mencetak angka dalam situasi paling sulit membuatnya dijuluki "Air Jordan."
Namun, cerita Bulls tidak berhenti di situ. Setelah mengejutkan dunia dengan pensiun sementara pada tahun 1993 untuk mengejar karir di bisbol, Jordan kembali ke NBA pada tahun 1995. Kepulangannya membangkitkan kembali kekuatan Bulls, dan mereka dengan cepat meraih tiga gelar NBA berturut-turut lagi dari 1996 hingga 1998. Puncak dari dominasi Bulls terjadi pada musim 1995-1996, ketika mereka mencatatkan rekor 72 kemenangan dalam satu musim, sebuah prestasi yang dianggap mustahil pada waktu itu.
Michael Jordan, bersama dengan Scottie Pippen dan Dennis Rodman, menjadi pusat kekuatan Bulls di era ini. Keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari jumlah gelar, tetapi juga dari pengaruh global yang mereka bawa. Chicago Bulls, dengan Jordan sebagai bintang utamanya, mengubah NBA menjadi fenomena global. Jersey Jordan menjadi barang yang paling dicari, dan nama Chicago Bulls dikenal di seluruh penjuru dunia.
Era Michael Jordan di Chicago Bulls tidak hanya menghasilkan gelar juara, tetapi juga meninggalkan warisan yang tak terlupakan. Jordan mengubah standar bagi pemain basket profesional, baik dalam hal kemampuan teknis maupun mentalitas juara. Chicago Bulls, dalam era Jordan, menjadi lebih dari sekadar tim; mereka menjadi simbol dari kehebatan dan dominasi yang tak tertandingi dalam sejarah olahraga.